Rabu, 23 November 2011

KATAKAN PEACE UNTUK NEGERI JIRAN


Wah.. Seagames berakhir juga yah..
Dan alhamdulillahnya pemenangnya negera kita yang tercinta Indonesia, dengan menyabet 100 emas.. Keren abis..
Sayang disayang, olah raga yang difavoritekan Indonesia yakni sepak bola hanya mendapatkan perak saja, karena emasnya didapatkan oleh tetangga negeri jiran, Malaysia.
 Mungkin benak semua orang kesal, dan tidak terima berulang kali indonesia dijadikan kalah dengan tim negara malaysia.
Semua ini membuat warga Indonesia membenci semua yang berbau malaysia, belum sempat termaafkan kejadian-kejadian dulu, tetapi kejadian sekarang dan kejadian dulu tentu harus menyimpulkan suatu hikmah tersendiri, contohnya:
1.        Kekalahan final piala AFF 2010,  pertama di stadium Bukit Jalil (26/12/2010), prosentase masyarakat Indonesia yang benci  terhadap Malaysia pasti bertambah besar. Hal ini disebabkan karena ulah  suporter Malaysia yang bertingkah curang menggunakan laser untuk menggangu  konsentrasi Markus Horison dan kawan-kawan. Pernah saya membaca suatu artikel yang menyatakan bahwa sebenarnya yang memulai duluan adalah Indonesia, tetapi sangat disayangankan Malaysia mencontoh perbuatan tersebut dan semakin menjadi-jadi.  Hari selasa kemarin saya membaca opini dengan judul* 'Shame on You'.*, Tulisan opini itu dipublikasikan di harian berpengaruh Malaysia *The Star. *Tulisan berisikan keluh kesah terhadap suporter Indonesia, sebagai tuan rumah SEA Games tahun ini. Isinya adalah Indonesia yang begitu mendiskriminasikan Malaysia di ajang SEA  Games. Mungkin yang menyakitkan saat official Indonesia berkata kasar terhadap warga malaysia, saya dapat membayangkan betapa kecewa seorang warga tersebut.

Kenapa tidak seportif?
Tidak adakah kata sportifitas?
2.        Perlakuan  kasar terhadap TKI. Bukankah TKI hanya mempunyai dua nasib, beruntung dan tidak beruntung. Dan entah kenapa media yang begitu jahat mengekspo semua TKI yang tidak beruntung.terutama yang berada di Malaysia, padahal kita dapat melihat bukan hanya Malaysia TKI diperlakukan seperti itu tapi seluruh dunia.. Dari kejadian ini bukankah akan membangkitkan Indonesia agar tidak menjadi TKI lagi, menjadi seorang yang terdidik dan mampu membangakan nama Indonesia?

3.       Malaysia merebut Sipadan – Ligitan, Setelah sukses merebut Sipadan dan  Ligitan, Malaysia mencoba merebut Ambalat. Begitu jahatnya perbuatan Malaysia ini sayangnya Indonesia baru mengerti bahwa pulau tersebut termasuk dalam kepulauannya saat pulau tersebut menjadi tempat pariwisata di negara Malaysia.

Kisah ini dapat dicontohkan ketika orang tua yang mempunyai anak yang sangat banyak, ketika sang anak tidak sesuai harapan orang tuanya menelantarkan anak tersebut. Alhasil sitetangga mengambil anak tersebut dengan maksud merawatnya hingga besar, ternyata setelah besar si anak menjadi orang yang sukses. Si orang tua yang mengetahui bahwa anak tersebut sukses langsung mendatangi si tetangga, untuk mengambil anak tersebut. Pertengkaran terjadi, dibawalah masalah tersebut di HAM. Diceritakanlah segalanya dari pengasuhan sejak kecil hingga menjadi orang yang sukses. Akhirnya hak si anak dijatuhkan kepada tetangganya.
Cerita ini bukankah sama dengan kejadian pulau sipadan dan ligitan? PBB menjatuhkan haknya kepada malaysia karena telah merawatnya dari dulu?
4.       Mematenkan (melakukan klaim hak paten) Batik Parang asal Yogyakarta11, Mencoba  melakukan klaim hak paten terhadap Angklung (alat musik khas Jawa Barat), Meklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli Malaysia, Meklaim dan  menggunakan tari Pendet asal Bali sebagai salah satu objek wisata budaya  Malaysia, mengklaim keris. Lihatlah dari semua kejadian ini warga Indonesia bisa mengambil hikmahnya bukan?
Batik disahkan menjadi budaya kita, semakin mencintai dan mengenal kebudayaan kita sendiri. Dan tentunya semua kebudayaan yang dicuri karena kita yang sudah mulai meninggalkannya dan menggantikan posisinya dengan dunia modern.
Mungkin itu saja yang dapat saya ulas yang terpenting..
Dendam janganlah dibalas dengan dendam
tapi dendam balaslah dengan kebaikan
Kita bisa damai, tidak bosankah dengan semua ini??
Yang terpenting setiap individu memulai untuk tidak membenci negara tetangga kita maka sedikit demi sedikit semuanya akan mengikutinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar