Rintik hujan membahasi rerumputan depan mataku
Sunyi senyap kedinginan aku menunggu hujan yang tak segera reda.
Sendirian dan badanku gemetar tak karuan untuk saat ini.
Pikirku hanya satu, segerakanlah pulang aku ini.
Sesaat aku tengok kiri dan kanan tak ada harapan
Harapku sia-sia untuk menanti
Hingga suara langkah kaki mendatangiku.
Ku lihat sebuah harapan yang cercah agar aku bisa cepat pulang.
Seseorang membawakan payung kepadaku.
Aku tak mengenalnya, tapi ku tahu jikalau dia baik hati.
Tapi sesaat kemudian, aku melihat seseorang yang menantikan sebuah payung yang dia bawa.
Sunyi senyap kedinginan aku menunggu hujan yang tak segera reda.
Sendirian dan badanku gemetar tak karuan untuk saat ini.
Pikirku hanya satu, segerakanlah pulang aku ini.
Sesaat aku tengok kiri dan kanan tak ada harapan
Harapku sia-sia untuk menanti
Hingga suara langkah kaki mendatangiku.
Ku lihat sebuah harapan yang cercah agar aku bisa cepat pulang.
Seseorang membawakan payung kepadaku.
Aku tak mengenalnya, tapi ku tahu jikalau dia baik hati.
Tapi sesaat kemudian, aku melihat seseorang yang menantikan sebuah payung yang dia bawa.
Sepenggal cerita yang tak kuingini tapi aku butuh
Sungguh aku tak ingin payung itu
Sungguh aku tak ingin payung itu
Jikalau ada wanita lain yg akan menggunakan payung itu
Tapi aku butuh payung itu, aku sungguh butuh payung itu lebih
dari wanita itu butuhkan
Kamu…
Kamu menghadirkan suasana baru didalam lembaran hidupku yang
penuh kesunyian
Semenjak kamu mengetuk pintu seorang wanita yang pendiam dan
kikuk ketika berteman dengan seorang pria
Kamu orang yang baik hati dan perhatian terhadapku, yang menyayangi
dia yang sudah mengenalmu lebih jauh dari aku.
Kita berteman, itulah yang selalu kuucapkan dalam sebuah kata
yang tak berujung dan tak bermakna.
Kita sama-sama tahu bahwa apa yang kita lakukan salah, tapi kita
selalu berjalan untuk melangkah kedepan tak berarah.
Satu kata yang selalu
kita ucapkan “jalani” sajalah.
Tapi kita tak pernah
tahu sampai kapan sebuah jalan akan berhenti disebuah rumah. Jalan ini tak
memiliki tujuuan untuk berhenti diakhir.
Sungguh aku tahu bahwa ini
salah tapi aku tak bisa serta merta melepaskanmu untuk dirinya yang lebih
dahulu mengenalmu.
Iya memang aku egois, tapi
aku yakin dia bisa mendapatkan seseorang yang lebih dari kamu.
Jika dulu kamu tak
berbaik hati denganku mungkin tak ada cerita berawal dari kita.
Kamu yang baik hati yang
selalu aku harapkan untuk hidup disatu tujuan, pilihlah aku karena aku sungguh
membutuhkanmu.
Kamu yang baik hati, sungguh
aku takut jika karma itu akan berbalik kepada diriku dan suatu nanti aku yang mengalami
hal ini.
Kamu yang baik hati, aku
bimbang tapi pilihlah dia yang setia menemanimu meskipun kamu berbaik hati
dengan wanita lain
Aku mengalah. Tapi kamu bisa
memilih untuk tetap atau tinggal.
Aku menerima segala keputusanmu
by regrads: dia yang
selalu menganggapku orang ketiga